Breaking News

Contoh banner 1

Polisi antisipasi tawuran warga Jalan Bakung vs Bong China


"...untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi aksi tawuran lanjutan dari bentrokan antara warga Jalan Bakung dengan warga Bong China..."
Cilacap (ANTARA News) - Puluhan personel Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, Rabu malam disiagakan di sejumlah ruas jalan menuju Jalan Bakung, Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap, Kabupaten Cilacap, guna mengantisipasi terjadinya tawuran antarwarga. "Kami siagakan personel untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi aksi tawuran lanjutan dari bentrokan antara warga Jalan Bakung dengan warga Bong China, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, yang terjadi beberapa hari lalu," kata Kepala Subbagian Humas Polres Cilacap Ajun Komisaris Polisi Siti Khayati di Cilacap. Menurut dia, upaya mendamaikan pihak-pihak yang bertikai telah dilakukan pada Rabu siang melalui pertemuan tertutup yang dihadiri Lurah Donan, Lurah Sidakaya, Camat Cilacap Tengah, Camat Cilacap Selatan, Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Cilacap Tengah, dan Kepala Polsek Cilacap Selatan. Ia mengatakan, polisi terus menyelidiki dan mengembangkan kasus tawuran pada Sabtu (17/11) malam yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia akibat salah sasaran. "Kami akan tetap memrosesnya," kata dia menjelaskan. Data yang dihimpun dari petugas Polres Cilacap, aksi tawuran antarwarga ini bermula dari permasalahan pemuda Kelurahan Donan dengan pemuda Jalan Bakung, Kelurahan Sidakaya, yang sejak lama sering bentrok. Selang beberapa hari setelah terjadinya perselisihan, seorang pelajar salah satu sekolah menengah pertama di Cilacap, Dwi Agil Saputra (16), melintas di depan Bank Jateng, Jalan Mayjen Sutoyo Cilacap atau beberapa meter dari Jalan Bakung pada Sabtu (17/11), sekitar pukul 23.30 WIB. Agil yang merupakan warga Jalan Kalisapu RT 01 RW 13 (Bong China), Kelurahan Donan, dicegat dan dikeroyok oleh sekelompok pemuda Jalan Bakung karena mereka mengira remaja ini berasal dari Jalan Kaliwatu, Kelurahan Donan. Agil yang mengalami luka berat segera dilarikan ke RSUD Cilacap pada Minggu (18/11), sekitar pukul 01.00 WIB, namun korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB dan jenazahnya dimakamkan pada Senin (19/11). Kematian Agil akibat pengeroyokan oleh pemuda Jalan Bakung tersebut memicu kemarahan pemuda Kelurahan Donan yang berusaha melakukan aksi balasan pada Selasa (20/11). Oleh karena itu, sejumlah personel Polres Cilacap disiagakan sejak Selasa (20/11), sekitar pukul 20.00 WIB, di sejumlah tempat guna mengantisipasi terjadinya penyerangan yang dilakukan pemuda Donan ke Jalan Bakung hingga akhirnya polisi membubarkan kerumunan pemuda dari dua kampung tersebut yang terlihat di sejumlah lokasi pada Rabu (21/11), sekitar pukul 03.30 WIB. Kendati demikian, hingga Rabu malam polisi masih berjaga di beberapa lokasi terutama sejumlah akses jalan menuju Jalan Bakung karena tersiar kabar jika pemuda Donan akan menyerang Bakung. Informasi dari sejumlah warga Kelurahan Donan, pemuda setempat melalui pengeras suara musala setempat meminta warga untuk tidak bepergian. Secara terpisah, Camat Cilacap Selatan Yuni Kustowo mengatakan, Muspika Cilacap Selatan dan Cilacap Tengah telah mengunjungi keluarga korban pada Rabu sore guna meminta maaf atas meninggalnya Dwi Agil Saputra yang menjadi korban salah sasaran. "Kami sudah berkunjung ke keluarga korban, dan kami mengajukan permintaan maaf. Pihak keluarga juga telah menyadari bahwa itu merupakan musibah dan diharapkan tidak terjadi lagi aksi tawuran karena bisa merugikan orang lain," katanya. Menurut dia, pihak Kelurahan Donan maupun Sidakaya sudah melakukan langkah pembinaan kepada warga dan pemuda setempat untuk tidak melakukan aksi tawuran.

Tidak ada komentar